MENGUKUR KEBISINGAN MENGGUNAKAN APP SOUND LEVEL
MENGUKUR
KEBISINGAN
z Bising dalam kesehatan kerja, bising diartikan sebagai suara yang dapat
menurunkan pendengaran baik kwantitatif (peningkatan ambang pendengaran) maupun
secara kwalitatif (penyempitan spectrum pendengaran), berkaitan dengan factor
intensitas, frekuensi, durasi, dan pola waktu.
Kebisingan didefinisikan sebagai “suara yang tak
dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, music dan
sebagainya, atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup
(JIS Z 8106 (IEC60050-801) kosa kata elektro-teknik Internasional Bab 801 :
akustikal elektroakustik)”. Jadi dapat disimpulkan bahwa bunyi atau suara yang
tidak dikehendaki dan dapat menganggu kesehatan, kenyamanan serta dapat
menimbulkan ketulian. Gangguan pendengaran adalah perubahan pada tingkat
pendengaran yang berakibat kesulitan dalam melaksanakan kehidupan normal,
biasanya dalam hal memahami pembicaraan.
Secara kasar gradasi gangguan pendengaran karena
bising itu sendiri dapat ditentukan menggunakan parameter percakapan
sehari-hari yaitu normal berarti tidak mengalami kesulitan dalam percakapan
biasa (6m), sedang berarti kesulitan dalam percakapan sehari-hari mulai dari jarak
> 1,5 m, menengah berarti kesulitan dalam percakapan keras sehari-hari mulai
jarak > 1,5 m, berat berarti kesulitan dalam percakapan keras/berteriak pada
jarak > 1,5 m, sangat berat berarti kesulitan dalam percakapan
keras/berteriak pada jarak < 1,5 m, dan tuli total berarti kehilangan
kemampuan pendengaran dalam berkomunikasi.
A.
Percobaan
mengukur kebisingan
1.
Kebisingan
di Jalan Raya (Pukul 08.30)
Percobaan
|
Waktu (menit)
|
Intensitas bunyi (dB)
|
1
|
1
|
120
|
1
|
2
|
135
|
1
|
3
|
133
|
2.
Kebisingan
di Jalan Raya (Pukul 12.30)
Percobaan
|
Waktu (menit)
|
Intensitas bunyi (dB)
|
1
|
1
|
140
|
1
|
2
|
139
|
1
|
3
|
134
|
3.
Kebisingan
di Jalan Raya (Pukul 15.35)
Percobaan
|
Waktu (menit)
|
Intensitas bunyi (dB)
|
1
|
1
|
138
|
1
|
2
|
139
|
1
|
3
|
136
|
Mengukur
kebisingan dilakukan di tempat yang terbuka seperti halnya di jalan raya
tujuannya yaitu agar kita dapat mengetahui kuat kebisingan di jalan raya pada
saaat kita melintas. Kebisingan yang melampaui standar dapat berdadmpak pada
kesehatan kita terutama kesehatan telinga. Kebisingan bukan hanya di jalan raya
saya melainkan juga dapat bersumber dari berbagai macam sumber misalnya, alat
kerja bangunan (las, bor, ketukan palu dll), suara klakson kendaraan, dan
lain-lain.
Ada beberapa
dampak dari kebisingan salah satunya adalah kesehatan yaitu:
1.
Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila
terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan
tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer
terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan
sensoris.
Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal
ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam
telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah
tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf,
keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan
keseimbangan elektrolit.
2.
Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis
dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat
marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit
psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
3.
Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya
disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran
yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus
dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya
pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar
isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung
membahayakan keselamatan seseorang.
4.
Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat
menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat
menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau
mual-mual
5.
Efek pada pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada
kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif
dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu.
Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi
secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila
bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak
dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian
makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang
biasanya digunakan untuk percakapan.
Komentar
Posting Komentar