Alasan mengapa hujan buatan harus menggunakan garam?
1.
Mengapa
hujan buatan menggunakan garam sebagai bahan utamanya?
Jawaban: Awan sebenarnya telah mengandung uap air. Namun, kandungan uap air masih di bawah titik jenuh
sehingga tidak terjadi kondensasi membentuk air hujan. Agar terjadi kondensasi
dan hujan, maka suhu awan harus turun sehingga kelembaban uap yang semula di
bawah titik jenuh menjadi di atas titik jenuh. Kelebihan kelembaban itu akan
berubah menjadi cair dan turun sebagai hujan.
Mekanisme terbentuknya titik-titik zat
cair dari uap disebut nukleasi. Sebenarnya molekul sering bertabrakan dan
membentuk kumpulan molekul. Namun jika ukuran kumpulan molekul kurang dari
jari-jari kritis maka kumpulan tersebut kembali menjadi molekul terpisah.
Jari-jari kritis ditentukan oleh energi permukaan dan energi Gibbs zat cair.
Energi permukaan cenderung memecah kumpuan molekul sedangkan energi Gibbs
cenderung menyatukan molekul. Kompetisi dua energi tersebut yang menentukan
jari-jari kiritis. Ketika secara tiba-tiba ukuran kumpulan molekul lebih besar
dari jari-jari kiritis maka ukuran kumpulan tersebut bertambah terus (tumbuh)
hingga membentuk tetes air yang besar.
Apa afek pemberian garam? Garam akan
terurai menjadi ion. Ketika ion masuk ke dalam kumpulan molekul maka ion
menghasilkan tarikan tambahan pada molekul. Dengan demikian, yang berperan
menyatukan molekul menjadi dua: energi Gibbs dan potensial yang dihasilkan
tarikan ion. Ini berakibat jari-jari kritis bagi terbentuknya droplet menjadi lebih
kecil. Proses ini sering disebut “ion-induced nucleation”. Dengan demikian,
hujan lebih mudah terjadi.
Namun, penggunaan garam akan efektif
kalau kandungan air di awan sudah mendekati titik jenuh. Kalau kandungan air
jauh di bawah titik jenuh, penggunaan garam kemungkinan tidak akan menghasilkan
hujan.
Komentar
Posting Komentar