“MEDIA AUDIO VISUAL”
Disusun
Oleh:
Nama : Novri Elisabeth Hutauruk
NIM
: A1C3170477
PENDIDIKAN
FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Media Pembelajaran dengan judul “Media Audio Visual” Semester
lima program studi PAI di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU)
Kebumen.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat
Bapak Martiyono, M. Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, banyak
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama
bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhirnya kepada Allah jugalah
semuanya kita kembalikan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kebumen,………. 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan
pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian
terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan,
kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya,
sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu
pendidikan secara rasional.
Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi.
Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah system
percetakan yang bekerja atas dasar fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi
audio visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran.
Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi micro-processor yang melahirkan
pemakaian computer dan kegiatan interktif.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa pengertian media audio visual ?
2. Bagaimana karakteistik dan jenis-jenis
audio visual ?
3. Bagaimana penggunaan audio-visual dalam
pembelajaran ?
4. Bagaimana contoh pemanfaatan media audio
visual dalam pembelajaran PAI ?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan media
audio visual ?
C. Tujuan Penulisan
Makalah
1. Untuk mengetahui
pengertian media audio visual
2. Untuk mengetahui
karakteistik dan jenis-jenis audio visual, dan
penggunaan audio-visual dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui
contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI serta kelebihan
dan kekurangan media audio visual.
D. Manfaat Penulisan Makalah
1. Dapat berbagi pemikiran dalam
bentuk makalah untuk dikaji bersama dalam forum diskusi.
2. Makalah ini diharapkan dapat
menjadi sumber wacan dalam upaya memahami media audio visual.
3.
Makalah
ini diharapkan dapat dipergunakan menjadi bahan pembanding untuk menyusun
makalah sejenis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Audio-Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi suara dan gambar.[1][1]
Media audio-visual merupakan media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua
unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio
memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran,
sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk
visualisasi.
B.
Karakteristik dan Jenis-Jenis Media Audio-Visual
Karakteristik media audio-visual adalah
memiliki unsur suara dan unsur gambar. Alat-alat audio visual merupakan
alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya
dapat dilihat.[2][2] Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua
jenis media yaitu media audio dan visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media
audiovisual dibagi menjadi dua yaitu audio-visual murni dan audio-visual tidak
murni.
Adapun perinciannya adalah sebagai
berikut:
1. Audio-Visual Murni
Audio-visual murni atau sering disebut
dengan audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari
suatu sumber.
a. Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis,
ada yang digunakan untuk hiburan seperti film komersial yang diputar di
bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalm pembahasan ini
ialah film sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film
yang dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari.
Oemar Hamalik mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “
The right film in the right place at the right time used in the right way”.[3][3]
Secara singkat apa yang telah dilihat
pada sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya dapat memberikan hasil yang
nyata kepada siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Sesuai
dengan tema pembelajaran
b) Dapat
menarik minat siswa
c) Benar
dan autentik
d) Up to
date dalam setting, pakaian dan lingkungan
e) Sesuai
dengan tigkat kematangan siswa
b. Video
Video sebagai media audio-visual yang
menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan
yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat informative,
edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh
video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media
video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
c. Televisi
Selain film dan video, televisi adalah
media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan
disertai unsur gerak.
2. Audio-Visual tidak murni
Audio
Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari
sumber yang berbeda.[5][5] Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga
dengan audio-visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara
dan gambar diam seperti:
1) Sound slide (Film bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah
dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada
terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja
atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape
audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi. [6][6]
Media pembelajaran gabungan slide dan
tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan
pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong
lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif
membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan
menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual,
audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah
memahami suatu konsep. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan
dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows
movie maker.
C.
Penggunaan Audio-Visual dalam Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penggunaan audio-visual untuk pembelajaran yaitu:
a. Guru harus
mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih media
audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
b. Guru juga harus
mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam bentuk film ataupun video,
dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam pelajaran
c. Mempersiapkan kelas,
yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan penjelasan global tentang isi
film, video atau televisi yang akan diputar dan persiapan peralatan yang akan
digunakan demi kelancaran pembelajaran.
d. Aktivitas lanjutan,
setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru melakukan refleksi
dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi tersebut.[7][7]
D. Contoh Pemanfaatan Audio Visual
Secara umum, semua mata pelajaran akan
lebih efektif jika diajarkan dengan media yang sesuai. Oleh karena itu, guru
harus mengetahui terlebih dahulu materi dan tujuan pembelajaran. Audio-visual
merupakan salah satu cara untuk membuat pembelajaran lebih dinamis dan
menyenangkan. Adapun bahan ajar yang cocok untuk dikembangkan dengan
audio-visual, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai
berikut:
a. Ranah Kognitif
Materi Al-Qur’an hadits, misalnya dalam
menerangkan tajwid. Dulu sebelum teknologi berkembang, tajwid diajarkan hanya
secara verbalistis, atau dengan menggunakan lingkaran tajwid. Akan tetapi
dizaman sekarang bisa dikembangkan dengan menggunakan media interaktif dengan
mikromedia flash, windows movie maker, dsb.[8][8]
b. Ranah Afektif
Materi aqidah untuk menjelaskan tentang
rukun iman maupun rukun islam. Materi akhlaq untuk menjelaskan tentang
keteladanan bisa dikembangkan dengan memutar film atau video.
Materi sejarah kebudayaan islam yang
bersifat pengetahuan, akan lebih menarik jika dikembangkan dengan menggunakan
media seperti sound slide, sehingga memungkinkan siswa yang kurang dapat
menerima pelajaran dengan hanya menggunakan indra pendengar, mampu lebih
memahami dengan adanya kombinasi gambar dan suara.
c. Ranah Psikomotor
Materi fiqh, dimana materi ini banyak
yang berbentuk prosedural yang dirasa cocok untuk dikembangkan dengan media
audio-visual, misalnya:
1)
Ketika menjelaskan tentang tata cara shalat
2)
Ketika menjelaskan tentang tata cara haji
3)
Ketika menjelaskan tentang tata cara berkurban
Ketiganya akan lebih menarik ketika
dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya dengan menggunakan film,
video, mikromedia flash ataupun windows movie maker.
E.
Kelebihan dan Kelemahan Media Audio-Visual.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak
terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan
belaka)
2.
Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan
daya indera, seperti:
·
Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai,
film atau video
·
Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar
·
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line
atau high speed photografi
·
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
·
Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1.
Media audio-visual tidak dapat digunakan
dimana saja dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap di
tempat.
2.
Biaya pengadaannya relative mahal
3.
Apabila guru tidak mampu berpartisipasi
aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.
Komentar
Posting Komentar